Senin, 19 Desember 2011

Sir Thomas Stamford Bingley Raffles

Sir Thomas Stamford Bingley Raffles (lahir di Jamaica, 6 Juli 1781 – meninggal di London, Inggris, 5 Juli 1826 pada umur 44 tahun) adalah Gubernur-Jenderal Hindia-Belanda yang terbesar. Ia adalah seorang warganegara Inggris. Ia dikatakan juga pendiri kota dan negara kota Singapura. Ia salah seorang Inggris yang paling dikenal sebagai yang menciptakan kerajaan terbesar di dunia.

Latar belakang keluarga

Tak banyak diketahui tentang orangtua Raffles. Ayahnya, Kapten Benjamin Raffles, terlibat dalam perdagangan budak di Kepulauan Karibia, dan meninggal mendadak ketika Thomas baru berusia 15 tahun, sehingga keluarganya terperangkap utang. Ia langsung mulai bekerja sebagai seorang pegawai di London untuk Perusahaan Hindia Timur Britania, perusahaan dagang setengah-pemerintah yang berperan banyak dalam penaklukan Inggris di luar negeri. Pada 1805 ia dikirim ke pulau yang kini dikenal sebagai Penang, di negara Malaysia, yang saat itu dinamai Pulau Pangeran Wales. Itulah awal-mula hubungannya dengan Asia Tenggara.

Raffles di Hindia-Belanda

Raffles di 1817
Raffles diangkat sebagai Letnan Gubernur Jawa pada tahun 1811 dan dipromosikan sebagai Gubernur Sumatera tidak lama kemudian, ketika Inggris mengambil alih jajahan-jajahan Belanda ketika Belanda diduduki oleh Napoleon Bonaparte dari Perancis. Ketika menjabat sebagai penguasa Hindia-Belanda, Raffles mengusahakan banyak hal: beliau mengintroduksi otonomi terbatas, menghentikan perdagangan budak, mereformasi sistem pertanahan pemerintah kolonial Belanda, menyelidiki flora dan fauna Indonesia, meneliti peninggalan-peninggalan kuno seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan, Sastra Jawa serta banyak hal lainnya. Ia belajar sendiri bahasa Melayu dan meneliti dokumen-dokumen sejarah Melayu yang mengilhami pencariannya akan Borobudur. Hasil penelitiannya di pulau Jawa ia tuliskan pada sebuah buku berjudulkan History of Java, yang menceritakan mengenai sejarah pulau Jawa. Dalam melakukan penelitiannya, Raffles dibantu oleh asistennya yaitu James Crawfurd dan Kolonel Colin Mackenzie.
Istri Raffles, Olivia Marianne, wafat pada tanggal 26 November 1814 di Buitenzorg dan dimakamkan di Batavia, tepatnya di tempat yang sekarang menjadi Museum Prasasti. Di Kebun Raya Bogor dibangun monumen peringatan untuk mengenang kematian sang isteri.
Kebijakan-kebijakan Raffles di bidang tertentu adalah:

Bidang birokrasi dan pemerintahan

Langkah-langkah Raffles pada bidang pemerintahan adalah:
  • Membagi Pulau Jawa menjadi 16 keresidenan (sistem keresidenan ini berlangsung sampai tahun 1964)
  • Mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi sistem pemerintahan kolonial yang bercorak Barat
  • Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya yang mereka peroleh secara turun-temurun
  • Sistem juri ditetapkan dalam pengadilan

Bidang ekonomi dan keuangan

Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman ekspor, sedang pemerintah hanya berkewajiban membuat pasar untuk merangsang petani menanam tanaman ekspor yang paling menguntungkan. Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem penyerahan wajib (verplichte leverantie) yang sudah diterapkan sejak zaman VOC. Menetapkan sistem sewa tanah (landrent) yang berdasarkan anggapan pemerintah kolonial. Pemungutan pajak secara perorangan.

Bidang hukum

Sistem peradilan yang diterapkan Raffles lebih baik daripada yang dilaksanakan oleh Daendels. Karena Daendels berorientasi pada warna kulit (ras), Raffles lebih berorientasi pada besar kecilnya kesalahan. Badan-badan penegak hukum pada masa Raffles sebagai berikut:
  • Court of Justice, terdapat pada setiap residen
  • Court of Request, terdapat pada setiap divisi
  • Police of Magistrate

Bidang sosial

Penghapusan kerja rodi (kerja paksa) dan penghapusan perbudakan, tetapi dalam praktiknya ia melanggar undang-undangnya sendiri dengan melakukan kegiatan sejenis perbudakan. Peniadaan pynbank (disakiti), yaitu hukuman yang sangat kejam dengan melawan harimau.

Bidang Ilmu Pengetahuan

  • Ditulisnya buku berjudul History of Java di London pada tahun 1817 dan dibagi dua jilid
  • Ditulisnya buku berjudul History of the East Indian Archipelago di Eidenburg pada tahun 1820 dan dibagi tiga jilid
  • Raffles juga aktif mendukung Bataviaach Genootschap, sebuah perkumpulan kebudayaan dan ilmu pengetahuan
  • Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi
  • Dirintisnya Kebun Raya Bogor
  • Memindahkan Prasasti Airlangga ke Calcutta, India sehingga diberi nama Prasasti Calcutta
Dari kebijakan ini, salah satu pembaruan kecil yang diperkenalkannya di wilayah kolonial Belanda adalah mengubah sistem mengemudi dari sebelah kanan ke sebelah kiri, yang berlaku hingga saat ini.

Kembali dari Hindia-Belanda

Patung Sir Stamford Raffles oleh Thomas Woolner di Singapura
Pada tahun 1815 Raffles kembali ke Inggris setelah Jawa dikembalikan ke Belanda setelah Perang Napoleon selesai. Pada 1817 ia menulis dan menerbitkan buku History of Java, yang melukiskan sejarah pulau itu sejak zaman kuno.
Tetapi pada tahun 1818 ia kembali ke Sumatera dan pada tanggal 29 Januari 1819 ia mendirikan sebuah pos perdagangan bebas di ujung selatan Semenanjung Malaka, yang di kemudian hari menjadi negara kota Singapura. Ini merupakan langkah yang berani, berlawanan dengan kebijakan Britania untuk tidak menyinggung Belanda di wilayah yang diakui berada di bawah pengaruh Belanda. Dalam enam minggu, beberapa ratus pedagang bermunculan untuk mengambil keuntungan dari kebijakan bebas pajak, dan Raffles kemudian mendapatkan persetujuan dari London.
Raffles menetapkan tanggal 6 Februari tahun 1819 sebagai hari jadi Singapura modern. Kekuasaan atas pulau itu pun kemudian dialihkan kepada Perusahaan Hindia Timur Britania. Akhirnya pada tahun 1823, Raffles selamanya kembali ke Inggris dan kota Singapura telah siap untuk berkembang menjadi pelabuhan terbesar di dunia. Kota ini terus berkembang sebagai pusat perdagangan dengan pajak rendah.

Raffles di Inggris

Di Inggris Raffles juga merupakan pendiri dan ketua pertama Zoological Society of London. Raffles dijadikan seorang bangsawan pada tahun 1817.
Ia meninggal sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-45, pada 5 Juli 1826, karena apoplexy atau stroke. Karena pendiriannya yang menentang perbudakan, keluarganya tidak diizinkan mengebumikannya di halaman gereja setempat (St. Mary's, Hendon). Larangan ini dikeluarkan pendeta gereja itu, yang keluarganya memetik keuntungan dari perdagangan budak. Ketika gereja itu diperluas pada 1920-an, kuburannya dimasukkan ke dalam bagian bangunannya.

Raffles di Singapura

Di Singapura, nama Raffles banyak dipakai: Raffles Junior College, Raffles Institution, Raffles Girls' School, Raffles Girls' Primary School, Raffles Hotel, Stamford Road, Stamford House, Raffles City, stasiun MRT Raffles Place, kelas Raffles di pesawat Singapore Airlines dan Museum Penelitian Keanekaragaman Hayati Raffles.

Rafflesia

Nama Raffles juga dipakai sebagai nama suatu genus dari sekelompok tumbuhan parasit obligat, Rafflesia, untuk menghormati jasa-jasanya. Salah satu jenisnya memiliki bunga sejati terbesar di dunia, yaitu padma raksasa atau Rafflesia arnoldi yang menjadi salah satu dari bunga nasional Indonesia.





Daftar Penguasa Hindia Belanda

Daftar berikut ini memuat nama-nama Penguasa Hindia-Belanda, dari masa VOC, pemerintahan Belanda, Inggris hingga masa pendudukan Jepang dan pengakuan kedaulatan Republik Indonesia. Di masa penjajahan Belanda, para penguasa ini biasanya memiliki gelar Gubernur-Jenderal. Pada masa kekuasaan Inggris (1811-1816), jabatan ini disebut Lieutenant-Governor ("Gubernur-Letnan").



Nama Foto Memulai Jabatan Mengakhiri Jabatan Keterangan

Masa VOC (1610-1799)

1. Pieter Both
Pieterboth.jpg
19 Desember 1610 6 November 1614
2. Gerard Reynst
Ggreijnst.jpg
7 November 1614 1615
3. Laurens Reael
Ggreael.jpg
1615 20 Mei 1619
4. Jan Pieterszoon Coen
Jan Pieterszoon Coen.jpg
25 Oktober 1617 (diangkat)
30 April 1618 (dikonfirmasikan)
21 Mei 1619 (resmi)
31 Januari 1623
5. Pieter de Carpentier
PieterDeCarpentier1.jpg
1 Februari 1623 30 September 1627
6. Jan Pieterszoon Coen
Jan Pieterszoon Coen.jpg
3 Oktober 1624 (diangkat)
30 September 1627 (resmi)
21 September 1629
7. Jacques Specx
Ggspecx.jpg
22 September 1629 17 April 1632
8. Hendrik Brouwer
HendrikBrouwer.jpg
18 April 1632 1 Januari 1636
9. Antonio van Diemen
Avandiemen.jpg
1 Januari 1636 19 April 1645
10. Cornelis van der Lijn
Gglijn.jpg
19 April 1645
10 Oktober 1646 (resmi)
7 Oktober 1650 1645:sementara menggantikan van Diemen yang meninggal dunia
11. Carel Reyniersz
Ggreinier.jpg
26 April 1650 (diangkat)
8 Oktober 1651 (resmi)
19 Mei 1653
12. Joan Maetsuycker
Joan Maetsuyker.jpg
19 Mei 1653 1678
13. Rijkloff van Goens
Gggoens.jpg
1678 24 November 1681
14. Cornelis Speelman
Speelman.jpg
25 November 1681 11 Januari 1684
15. Johannes Camphuys
Ggcamphuijs.jpg
11 Januari 1684 24 September 1691
16. Willem van Outhoorn
Ggouthoorn.jpg
17 Desember 1690 (diangkat)
24 September 1691 (resmi)
14 Agustus 1704
17. Johan van Hoorn
Gghoorn.jpg
15 Agustus 1704 29 Oktober 1709
18. Abraham van Riebeeck
Ggriebeeck.jpg
30 Oktober 1709 17 November 1713
19. Christoffel van Swol
Ggswoll.jpg
17 November 1713 12 November 1718
20. Hendrick Zwaardecroon
Ggzwaardecroon.jpg
13 November 1718
10 September 1720 (resmi)
7 Juli 1725 1718: (sementara menggantikan van Swol yang meninggal dunia)
21. Mattheus de Haan
Gghaan.jpg
16 Oktober 1724 (diangkat)
8 Juli 1725 (resmi)
1 Juni 1729
22. Diederik Durven
Durf.jpg
1 Juni 1729 28 Mei 1732
23. Dirk van Cloon
Ggcloon.jpg
28 Mei 1732 10 Maret 1735
24. Abraham Patras
Ggpatras.jpg
11 Maret 1735 3 Mei 1737
25. Adriaan Valckenier
Valkenier.jpg
3 Mei 1737 6 November 1741
26. Johannes Thedens
Ggthedens.jpg
6 November 1741 28 Mei 1743
27. Gustaaf Willem baron van Imhoff
Vanimhoff.jpg
29 Mei 1743 1 November 1750
28. Jacob Mossel
Jacob Mossel 1704-1761.jpg
1 November 1750 15 Mei 1761
29. Petrus Albertus van der Parra
Ggparra.jpg
15 Mei 1761 28 Desember 1775
30. Jeremias van Riemsdijk
Ggriemsdijk.jpg
28 Desember 1775 3 Oktober 1777
31. Reinier de Klerk
Ggklerk.jpg
4 Oktober 1777
9 Oktober 1778 (resmi)
1 September 1780 1777: (sementara menggantikan van Riemsdijk yang meninggal dunia)
32. Willem Alting
Alting.jpg
Maret 1780 (pejabat sementara)
1 September 1780
17 Februari 1797
33. Pieter Gerardus van Overstraten
Ggoverstraten.jpg
16 Agustus 1796 (diangkat)
17 Februari 1797 (ambil alih)
22 Januari 1798 (resmi)
31 Desember 1799 Pada masa pemerintahannya terjadi peralihan kekuasaan dari VOC ke pemerintahan Hindia Belanda dibawah kekuasaan Napoleon Bonaparte

 

Masa kekuasaan Perancis/Belanda (1800-1811)

Di bawah kekuasaan Napoleon di Perancis

33. Pieter Gerardus van Overstraten
Ggoverstraten.jpg
1 Januari 1800 22 Agustus 1801
34. Johannes Siberg
Ggsiberg.jpg
22 Agustus 1801
22 Agustus 1802 (resmi)
1805 1801: (sementara menggantikan van Overstraten yang meninggal dunia)
35. Albertus Hendricus Wiese
Ggwiese.jpg
1805 4 Januari 1808
36. Herman Willem Daendels
Herman Willem Daendels.gif
5 Januari 1808 15 Mei 1811
37. Jan Willem Janssens
Ggjanssens.jpg
11 November 1810 (diangkat)
15 Mei 1811 (resmi)
18 September 1811 Ia ditangkap oleh tentara Inggris pada pertempuran di Buitenzorg (sekarang Bogor) pada tanggal 18 September 1811 yang otomatis mengakhiri kekuasaannya di Hindia Belanda

[ 

Masa kekuasaan Inggris (1811-1816)

38. Lord Minto
Gilbert Eliot, 1st Earl of Minto by James 
Atkinson.jpg
18 September 1811 1811
39. Thomas Stamford Raffles
StamfordRaffles.jpeg
1811 11 Maret 1816
40. John Fendall
11 Maret 1816 15 Agustus 1816 Pada masa kekuasaannya terjadi penyerahan kekuasaan kembali antara Kerajaan Inggris dan Belanda yang diwakili pemerintahan Hindia-Belanda 

 

Masa kekuasaan Belanda kedua (1816-1949)

41. G.A.G.Ph. van der Capellen
Cornelis Kruseman - Godart Alexander Gerard 
Philip Baron van der Capellen.jpg
16 Agustus 1816 (ambil alih)
19 Agustus 1816 (resmi)
1 Januari 1826
42. Leonard Pierre Joseph du Bus de Gisignies
François Joseph Navez - Léonard Pierre Joseph 
Burgrave du Bus de Gisignies.jpg
2 Januari 1826 (ambil alih)
4 Februari 1826
16 Januari 1830
43. Johannes van den Bosch
Raden Sarief Bastaman Saleh - Johannes Graaf 
van den Bosch.jpg
17 Januari 1830 1833
44. J.C. Baud
Ggbaud.jpg
1833 1836
45. Dominique Jacques de Eerens
Ggeerens.jpg
1836 1840
46. C.S.W. van Hogendorp
CSW van Hogendorp.jpg
1840 1841
47. P. Merkus
Ggmerkus.jpg
1841 1844
48. Jan Cornelis Reijnst
1844 1845
49. Jan Jacob Rochussen
Rochussen.jpg
1845 1851 Pada 28 September 1849, Gubernur Jenderal J.J. Rochussen datang ke Pengaron di Kesultanan Banjar untuk meresmikan pembukaan tambang batu bara Hindia Belanda pertama yang dinamakan Tambang Batu Bara Oranje-Nassau "Bentang Emas".
50. A.J. Duymaer van Twist
Ggtwist.jpg
1851 1856
51. Charles Ferdinand Pahud
Jacob Spoel - Charles Ferdinand Pahud.jpg
1856 1861
52. Ary Prins
Ary Prins (1816 - 1867) GG Ned Indie.jpg
1861 1861 Gubernur jenderal sementara
53. Ludolph Anne Jan Wilt Sloet van de Beele
Ludolph Anne Jan Wilt Baron Sloet van de 
Beele.jpg
1861 1866
54. Ary Prins
Ary Prins (1816 - 1867) GG Ned Indie.jpg
1866 1866 Gubernur jenderal sementara
55. Pieter Mijer
Pieter Mijer.jpg
1866 1872
56. James Loudon
Loudon.jpg
1872 1875
57. J.W. van Lansberge
Gglandsberge.jpg
1875 1881
58. Frederik s'Jacob
Frederik sJacob.jpg
1881 1884
59. Otto van Rees
Otto van Rees.jpg
1884 1888
60. Cornelis Pijnacker Hordijk
Gghordijk.jpg
1888 1893
61. Carel Herman Aart van der Wijck
GGWijk.jpg
1893 1899
62. Willem Rooseboom
Ggrooseboom.jpg
1899 1904
63. Johannes Benedictus van Heutsz
Heutsz.jpg
1904 1909
64. A.W.F. Idenburg
Ggidenburg.jpg
1909 1916
65. Johan Paul van Limburg Stirum
Limburgstirum.jpg
1916 1921
66. Dirk Fock
Ggfock.jpg
1921 1926
67. Andries Cornelis Dirk de Graeff
Gggraeff.jpg
1926 1931
68. Bonifacius Cornelis de Jonge
JONGEBC.jpg
1931 1936
69. A.W.L. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer
Ggtjarda.jpg
1936 1942
70. Hubertus Johannes van Mook
Vanmook.jpg
1942 28 Oktober 1948 Semenjak penaklukan oleh tentara Jepang, para penguasa Belanda sejak saat ini praktis tidak memiliki dan menjalankan kekuasaannya
71. Louis Joseph Maria Beel
Louis Beel.jpg
29 Oktober 1948 18 Mei 1949 (Komisaris Tinggi) (Belanda:hoge commissaris)
72. A.H.J. Lovink
LOVINKAHJ.jpg
19 Mei 1949 27 Desember 1949 (Komisaris Tinggi)

Masa kekuasaan Jepang (1942-1945)

  • Gubernur Militer di Jawa
  1. Maret 1942-November 1942 - Hitoshi Imamura
  2. November 1942-November 1944 - Kumashaki Harada
  3. November 1944-September 1945 - Shigeichi Yamamoto
  1. Maret 1942-Juli 1942 - Tomoyuki Yamashita
  2. Juli 1942-April 1943 - Yaheita Saito
  3. April 1943-Agustus 1945 - Moritake Tanabe